Alqur'an telah menginformasikan hampir 1500 tahun yang lalu tentang proses terjadinya hujan dan kilat Inilah Pembentukan Awan Hujan yang merupakan keajaiban Ilmiah Al Qur'an
Salah satu awan pembawa hujan adalah awam CUMULONIMBUS. Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir.
Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus melewati urutan berikut ini untuk menghasilkan hujan:
·
1. Awan didorong oleh angin: Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin
mendorong beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya
awan-awan ini.
·
2. Penyatuan:
Kemudian awan-awan kecil ini bergabung, menyatu dan membentuk awan yang lebih
besar.
·
3. Penumpukan: Ketika
awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang
semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih
kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir. Alhasil tubuh awan ini tumbuh
semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk.
Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin
pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es
terbentuk dan mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah
lebih besar dan berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga
mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.
Rincian pembentukan awan di dalam Al Qur'an
Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا
ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ
مِنْ خِلَالِهِ
Tidaklah kamu
melihat bahwa Allah mengarak
awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih,
maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya... [An Nuur(24): 43]
Kelanjutan ayat di atas, setelah menyebutkan awan dan hujan, adalah membicarakan es dan petir:
... dan Allah
(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan. [An Nuur(24): 43]
Para ahli cuaca telah menemukan bahwa awan
cumulonimbus yang menghasilkan hujan es ini dapat mencapai ketinggian hingga 7
sampai 9 kilometer. Dapat kita bayangkan bahwa awan ini memang ukurannya
benar-benar seperti gunungsebagaimana yang disebutkan di dalam ayat Al Qur'an di
atas: "... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,
(yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,...".
Proses terjadinya Kilat
Ayat di atas juga menghubungkan awan, es
dan terjadinya petir atau kilat. Apakah es merupakan faktor penentu pembentukan
kilat?Mari kita kaji sebuah buku berjudul: Meteorology Today. Di
Demikianlah, Allah telah menerangkan sebuah fakta ilmiah yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan moderen. Sebuah keajaiban ilmiah yang tidak mungkin diketahui rinciannya oleh orang-orang di jaman diturunkannya Al Qur'an.
Allahu Akbar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar