ASALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH BLOG By MUH FAJAR HUDI APRIANTO @ MARI KITA GUNAKAN WAKTU KITA YANG TERSISA DENGAN SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU KITA HANYA SEDIKIT AGAR KITA TIDAK TERMASUK ORANG ORANG YANG MERUGI mafa GUNAKAN WAKTU MUDAMU SEBELUM DATANG WAKTU TUAMU WAKTU SEHATMU SEBELUM DATANG WAKTU SAKITMU KAYAMU SEBELUM TIBA MISKIN WAKTU LAPANGMU SEBELUM TIBA WAKTU SEMPITMU DAN GUNAKAN WAKTU HIDUPMU SEBELUM TIBA MATIMU pesan nabi

Jumat, 19 Maret 2021

Ciri Orang Yang Sholatnya diterima Alloh

 Alhamdulilah  washolatu wasalamu ala Rosulilah ........

Shalat merupakan tiang agama dan menjadi ‘amal yang pertama kali akan dihisab di yaumil qiyamah kelak. Nabi melanjutkan ”Jika shalat baik maka baik pula seluruh amalan lainnya, begitu pula sebaliknya “. Namun ada keprihatinan saat membaca satu keterangan bahwa di yaumil qiyamah nanti ada seorang hamba yang selalu mengerjakan shalat, tapi ketika ia ingin meminta pahala dari ibadah shalatnya itu, apa yang terjadi?

Ternyata kata Rasul : Allah lipat ibadah shalatnya itu seperti sepotong kain yang buruk, lalu Allah lempar ke muka orang tersebut, pertanda shalatnya tidak diterima. ….Tak ada satu manusia pun di bumi ini yang bisa menjamin akan sholat kita diterima Allah SWT, karena itu semua adalah rahasia allah.

Banyak sekali orang yang shalat dan shalatnya akan dibantingkan ke wajahnya, ditolak oleh Allah. Bahkan ada yang yang celaka dengan shalatnya. Seperti yang terdapat dalam firman Allah swt dalam surat Al Ma’un 4-5: ” Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang melalaikan shalatnya “.

Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Barang siapa yang solatnya tidak dapat menahan daripada melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemungkaran Allah SWT dan jauh dari Allah SWT”. Lalu seoerti apa orang yang sholatnya diterima Alloh. Dalam hadis Qudsi Allah berfirman :


 “Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat orang-orang yang merendahkan dirinya-karena kebesaran-Ku, menahan dirinya dari hawa napsu karena Aku, yang mengisi sebagian waktu siangnya untuk berdzikir kepada-Ku, yang melazimkan hatinya untuk takut kepada-Ku, yang tidak sombong terhadap makhluk-Ku, yang memberi makan pada orang yang lapar, yang memberi pakaian pada orang yang telanjang, yang menyayangi orang yang terkena musibah, yang memberikan perlindungan kepada orang yang terasing. Kelak cahaya orang itu akan bersinar seperti cahaya matahari. Aku akan berikan cahaya ketika dia kegelapan. Aku akan berikan ilmu ketika dia tidak tahu. Aku akan lindungi dia dengan kebesaran-Ku. Aku akan suruh Malaikat menjaganya. Kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan segera menjawabnya. Kalau dia meminta kepada-Ku, Aku akan segera memenuhi permintaannya. Perumpaannya dihadapan-Ku seperti perumpamaan syurga Firdaus”.

Nah orang-orang yang shalat saja masih bisa celaka, apa lagi yang tidak sholat, bahkan ketika Isra Mi’Raj Nabi bertemu dengan kaum yang dipecahkan kepalanya sampai hancur, siapakah mereka? Lalu apa tanda-tanda shalat yang diterima Allah SWT? Jawabanya diberikan oleh Allah dalam hadist Qudsi .

Dalam kitab At Targhib wat Tarhiib buah karya Al Hafidz. Zakiyuddin al Mundziri ada keterangan sebuah Hadits qudsy, di dalamnya Allah menjelaskan tentang siapa sajakah diantara hamba hamba-Nya yang shalatnya akan diterima, diantaranya adalah :

Dari hadist qudsi yang cukup panjang di atas,  bahwa tanda orang yang shalatnya diterima adalah:

Pertama, Merendahkan diri dihadapan Alloh… Kata Allah : “Aku terima shalatnya seseorang yang ketika ia shalat ia tawadhu’ ( merasa kecil ) di hadapan kebesaran-Ku “. Dari ketawadhu’annya inilah akan memunculkan kekhusyu’an. Para ulama mengatakan : “Kalau kita sudah berdiri di atas sajadah, sudah mengangkat tangan untuk takbir, ketahuilah bahwa kita sudah meninggalkan dunia ini, sudah meninggalkan Moskow atau Jakarta, sudah meninggalkan planet bumi ini, sudah Mi’raj menghadap Allah SWT. Seperti Rosulullah saw, kita sudah berada di Sidratul Muntaha”

Pada suatu hari orang melihat Imam Ali Zainal Abidin sedang berwudhu dan wajahnya berubah menjadi wajah yang pucat pasi. Tubuhnya gemetar. Ketika ditanya ” Wahai Imam. apa yang terjadi?” Imam Ali Zainal Abidin menjawab: ” Engkau tidak mengetahui di hadapan siapa sebentar lagi aku berdiri”.

Ketika berwudhu Imam Ali Zainal Abidin menyadari sebentar lagi beliau akan berdiri dihadapan Robbul Alamin, Penguasa alam semesta ini. Karena itu, pada waktu wudhunya saja beliau sudah gemeteran, sudah ketakutan., karena sebentar lagi mengahadap Allah. Karena merasa rendah di hadapan Allah, hilang jugalah kesombongannya terhadap sesama manusia. Semua makhluk tidak berarti di depan Rabbul ‘Izzati.

 

KeduaDia tidak menyombongkan diri kepada makhluk-Ku. Tawadhu’-nya dalam shalat melahirkan rendah hati dalam pergaulannya dengan sesama manusia. Kekuasaan tidak menyebabkan ia sombong karena ia tahu bahwa kekuasaan adalah amanat Allah. Kekayaan tidak menyebabkannya memperbudak orang lain karena ia tahu bahwa harta hanyalah titipan Allah. Pengetahuan tidak membuatnya tinggi diri sebab ia tahu bahwa pengetahuannya tidak seberapa dibandingkan dengan luasnya ilmu Ilahi. Orang yang shalatnya diterima tidak akan merasa dirinya lebih tinggi daripada orang lain. Rasulullah bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada perasaan sombong walaupun hanya sebesar debu saja.”
Tidak masuk ke dalam golongan yang diterima shalatnya kalau ia bertingkah laku sombong dan takabur terhadap sesamanya……iblis dilaknat Alloh hanya gara gara sombong .. merasa lebih baik dari manusia(adam)
 Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, Allah itu indah menyukai sikap berhias. Sombong itu menolak kebenaran dengan takabbur dan merendahkan orang lain. (HR. Muslim 275)




Ketiga
Mereka yang tidak terus menerus didalam kema’shiyatan . Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dalam hidup, sekali waktu kita pernah jatuh ke dalam maksiat, kecil atau besar. Mungkin pernah kita palsukan angka dalam kwitansi. Mungkin pernah kita berdusta kepada orang lain. Mungkin kita pernah menyakiti hati tetangga. Mungkin pernah kita memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri. Bahkan mungkin pernah kita menyebabkan orang lain menderita dalam hidupnya. Sebelum shalat, kenanglah kembali segala kesalahan yang sempat kita ingat. Merintihlah di hadapan Allah , dan ucapkan “Rabbighfirli. Ya Tuhanku ampunilah dosaku.” Setelah shalat jangan ulangi lagi maksiat yang pernah kita lakukan. Shalat yang diterima ialah shalat yang mengubah perilaku orang, yang menyebabkan menjauhi fahsya’ dan munkar, kejelekan dan dosa.
            “Barangsiapa shalatnya tidak menyebabkan dia menjauhi kekejian dan kemungkaran, shalatnya hanya akan menambah dia jauh dari Allah saja.”
 Shalatnya bukan menjadi alat taqarrub, melainkan malah menjadi taba’uud(menjauhkan diri dari Rabbul-alamin). Karena itu, bila selesai shalat orang berdusta lagi, bila setelah sajalah disimpan ia memutar balik angka lagi, bila pulang Jumatan digunakannya jabatan untuk memeras orang lain, maka “shalatnya akan dilipat seperti kain buruk yang dibantingkan ke wajahnya.”
            Karena itu, bila selesai shalat tidak lagi terharu melihat penderitaan orang lain, tidak mau memberi pertolongan kepada mereka yang memerlukan, tenggelam dalam kesenangan dirinya, maka ia termasuk dalam golongan yang disebut oleh Allah…..  “Celakalah orang yang shalat, yang lalai dalam shalatnya.  Yang ingin dipandang, yang tidak mau memberikan pertolongan.”


Keempat, Banyak berdzikir.  Dalam Al Qur’an kita selain diperintahkan untuk banyak melakukan amal sholeh, disuruh juga untuk beramal dengan sebaik-baiknya, hal ini difirmankan Allah yang artinya : “Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik amalannya “.

Ï%©!$# t,n=y{ |NöqyJø9$# no4quptø:$#ur öNä.uqè=ö7uÏ9 ö/ä3ƒr& ß`|¡ômr& WxuKtã 4 uqèdur âƒÍyèø9$# âqàÿtóø9$# ÇËÈ  

Artinya , yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, ( QS Almulk :2 )

 

Jadi Allah akan menguji manusia, siapa yang paling baik amalannya (hasanu amalan) dan bukan yang paling banyak amalannya (aksaru amalan). Lebih bagus lagi, manusia itu banyak amalnya dan baik amalannya.

Mereka yang menggunakan waktu siang untuk terus mengingat Allah. Berdzikir disini berarti merasakan Allah selalu berada dekat dalam hidupnya, dan meyakini bahwa Allah selalu memonitor setiap geraknya


Ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.,”Ya Rasulallah, syariat Islam sudah banyak pada diriku. Ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang teguh untuk selanjutnya.” Nabi Muhammad saw, menjawab:

 

“Usahakanlah lidahmu selalu basah menyebut nama Allah. Jangan biarkan lidahmu kering tanpa menyebut nama Allah. Berzikir bukan saja disyariatkan setelah sembahyang, melainkan juga pada setiap saat, ketika berdiri, duduk, dan berbaring

 

Kelima,  Solideritas sosial pada sesama. Tanda yang lain dari orang yang shalatnya diterima adalah suka berderma dengan memberikan makanan kepada orang yang lapar atau memberikan pakaian pada orang yang tak punya, dia menyayangi orang yang terkena musibah dan memberikan perlindungan kepada orang yang terasing. Disinilah realisasi orang yang shalatnya diterima dan bila dikaitkan dengan negara kita yang sedang krisis, solideritas sosial dari yang mampu kepada yang tak punya sangat diperlukan.

Bila hal tersebut di atas sudah dilakukan, maka dari wajah orang yang shalatnya diterima akan memancarkan cahaya yang bersinar, cahaya yang menerangi kegelapan dan Allah akan memberikan ilmu pada saat dia tidak tahu. ……kita dpt rizki krn mereka dan doanya

Orang Dermawan insya Allah akan menemukan kenikmatan di dalam shalatnya, dia akan memperoleh kenikmatan didalam shalatnya, karena dia dijaga oleh para Malaikat, diberi cahaya dalam kegelapan dan diberi ilmu secara langsung oleh Allah SWT masuk kedalam hati sanubarinya.

Pada saat peperangan di Jaman Rosulullah banyak morang yang Yahudi yang dihukum mati. Ketika seorang tawanan mau dihukum mati, tiba-tiba malaikat Jibril datang memberi tahu Rosulullah, supaya orang Yahudi itu dibebaskan. Diberitahukan bahwa orang Yahudi yang satu ini suka memberikan makanan, manjamu tamu dan suka menolong fakir miskin. Katika Rosulullah datang memberitahukan kepada orang Yahudi itu bahwa dia dibebaskan…….….Dia( Orang Yahudi) bertanya : “Mengapa?”

Nabi menjawab ” Allah baru saja memberitahukan padaku bahwa kamu suka membantu orang miskin, suka menjamu tamu dan suka memikul beban orang lain” Orang yahudi itu bertanya kembali ” Apakah Tuhanmu menyukai perilaku itu ?”…………….Nabi manjawab:” Betul, Tuhanku menyukai hal itu”

Waktu itu juga orang Yahudi itu memeluk Islam. Dia memeluk Islam karena sifat kedermawanannya dicintai Allah SWT.


Kalau kita bisa mewujudkan kelima hal maka yang kita dapatkan adalah 1. Kelak cahaya orang itu akan bersinar seperti cahaya matahari. Aku (Alloh) akan berikan cahaya ketika dia kegelapan.  2. Aku (Alloh) akan berikan ilmu ketika dia tidak tahu. 3. Aku (Alloh) akan lindungi dia dengan kebesaran-Ku.  3. Aku (Alloh) akan suruh Malaikat menjaganya. 4. Kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku (Alloh) akan segera menjawabnya. 5. Kalau dia meminta kepada-Ku, Aku (Alloh) akan segera memenuhi permintaannya. 6. Perumpaannya dihadapan-Ku seperti perumpamaan syurga Firdaus”.