ASALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH BLOG By MUH FAJAR HUDI APRIANTO @ MARI KITA GUNAKAN WAKTU KITA YANG TERSISA DENGAN SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU KITA HANYA SEDIKIT AGAR KITA TIDAK TERMASUK ORANG ORANG YANG MERUGI mafa GUNAKAN WAKTU MUDAMU SEBELUM DATANG WAKTU TUAMU WAKTU SEHATMU SEBELUM DATANG WAKTU SAKITMU KAYAMU SEBELUM TIBA MISKIN WAKTU LAPANGMU SEBELUM TIBA WAKTU SEMPITMU DAN GUNAKAN WAKTU HIDUPMU SEBELUM TIBA MATIMU pesan nabi

Sabtu, 01 Oktober 2022

Manfaat Mempelajari Sirah Nabawiyah

 

Seperti kita ketahui dalam Alquran itu banyak dikisahkan umat-umat terdahulu bahkan sepertiga dari Alqur'an adalah Kisah, itu menunjukkan betapa pentingnya dan manfaatnya kisah atau sirah. Faedah dan manfaat mempelajari Sirah Nabawiyah adalah sebagai berikut:

Mengenal teladan terbaik bagi seluruh manusia dalam aqidah, ibadah dan akhlak. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah“. (QS. Al-Ahzab/33:21).

Dan usaha meneladani Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak bisa lepas dari mengetahui sejarah hidup dan petunjuk-petunjuk beliau.

Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi mizan (timbangan) amal perbuatan manusia. Tentang ini, Imam Sufyan Ibnu ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah timbangan paling inti. Maka, segala sesuatu ditimbang dengan akhlak, siroh dan petunjuk beliau. Yang sesuai, maka itulah yang benar, dan yang berlawanan dengannya, maka itulah kebatilan”. (Diriwayatkan al-Khathib al-Baghdadi dalam muqaddimah kitab al-Jami li Akhlaqir Rawi wa Adabi as-Sami’).

Mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membantu dalam memahami Kitabullah, karena kehidupan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan pengamalan nyata terhadap al-Qur`an. Hal ini berdasarkan keterangan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang akhlak beliau, “Akhlak beliau adalah al-Qur`an”. Dan yang dimaksud dengan akhlak di sini adalah pengamalan agama beliau, beliau telah mengerjakan petunjuk al-Qur`an dengan sempurna, dalam hal perintah dan larangan serta adab-adab al-Qur`an.

Mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memperkuat cinta seorang Muslim kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Penanaman cinta dan penguatannya pada hati seorang Muslim menuntutnya untuk mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, supaya cintanya kian subur di hatinya terhadap sosok yang mulia ini. Dan selanjutnya, cinta tersebut akan mendorongnya menuju setiap kebaikan dan ittiba’ kepada beliau.

Mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan pintu menuju peningkatan keimanan.

Mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membantu memudahkan memahami Islam dengan baik dalam aspek aqidah, ibadah dan akhlak. Dan sejarah telah mencatat bahwa beliau memulai dakwah dengan tauhid dan perbaikan aqidah dan menekankan pada masalah tersebut.

Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggariskan manhaj (metodologi) dalam berdakwah di atas bashirah (ilmu). Dan seorang dai sejati adalah orang yang menguasai petunjuk, langkah dan sejarah hidup beliau. Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata” (QS. Yusuf/12:108)

Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri sudah merupakan bukti kebenaran nubuwwah dan kerasulan beliau.

Mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan pintu berkah menuju gerbang kebahagiaan. Bahkan kebahagiaan seseorang tergantung pada sejauh mana ia mengetahui petunjuk-petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan bagi seorang hamba di dunia dan di akhirat kecuali melalui petunjuk para rasul.

Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menerangkan bahwa perilaku dan sejarah hidup beliau shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan jalan hidup bagi setiap Muslim yang mengharap kebaikan dan kehidupan mulia di dunia dan akhirat. Generasi Islam akan mengalami kemerosotan bila sebagian mereka lebih mengenal sejarah hidup orang-orang yang tidak pantas diteladani.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantungkan kebahagiaan dunia dan akhirat pada ittiba kepada beliau, dan menjadikan celaka di dunia dan akhirat disebabkan menentang beliau”. (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad 1/36).

Jumat, 29 April 2022

Keistimewaan Lailatul Qadar


 Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad Solallohu alaihi wasalam bersabda yang artinya

“barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qodr dengan Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau” (HR Al-Bukhori).

Lailatul Qadar disebut sebagai malam lebih baik dari seribu bulan yang memiliki banyak keutamaan dan keberkahan oleh Allah SWT. Dengan begitu maka ada banyak keistimewaan malam Lailatul Qadar.

Dalam menyambut malam Lailatul Qadar, setiap umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah terutama amalan sunnah untuk mendapatkan pahala dan kebaikan

Malam Lailatul Qadar merupakan satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Selama bulan Ramadan, setiap umat muslim pasti akan menantikan malam ini karena umat muslim bisa mendapatkan banyak pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

1. Malam Lebih Baik dari Seribu Bulan

Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang terpenting sepanjang tahun terutama pada bulan Ramadan. Para ulama berpendapat bahwa siapapun yang melakukan amal ibadah di malam Lailatul Qadar ini akan mendapatkan pahala setara dengan melakukannya seribu bulan atau bila dihitung akan mencapai 84 tahun lamanya.

2. Turunnya Malaikat ke Bumi

Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi untuk menemui orang-orang yang sedang berada dalam majelis zikir maupun sedang beribadah.

Malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya dan mengaminkan setiap doa-doa yang dipanjatkan pada malam itu. Malaikat turun dengan membawa kedamaian kepada manusia yang memanfaatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan.

3. Malam Penuh Berkah

Allah SWT menurunkan malam yang diberkahi dan menghapus segala dosa terdahulu umat muslim yang beribadah ketika malam Lailatul Qadar. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Ad Dukhan ayat 3 yang berbunyi sebagai berikut.

"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS. Ad Dukhan: 3).

4. Penulisan Takdir dalam Satu Tahun di Lauhul Mahfuzh

Pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT mencatat seluruh takdir mulai dari ajal, rezeki, dan lain sebagainya di Lauhul Mahfuzh selama satu tahun. Oleh karenanya, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah agar dirinya mendapatkan banyak rezeki dan keberkahan.

5. Malam Diturunkannya Alquran.

Allah SWT berfirman, mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang dikhususkan oleh Allah sebagai malam diturunkan-Nya Al-Qur'an di dalamnya.

 Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadar: 2-3).

6. Malam Keselamatan.

Malam Nuzulul Quran juga disebut dengan malam yang penuh keselamatan.

Mujahid mengatakan bahwa selamatlah malam kemuliaan itu dari semua urusan. Sa'id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Malam itu (penuh) kesejahteraan. (Al-Qadar: 5) Bahwa malam itu penuh keselamatan, setan tidak mampu berbuat keburukan padanya atau melakukan gangguan padanya

Demikian keistimewaan Lailatul Qadar yang wajib untuk kita ketahui. Semoga bermanfaat!

Rabu, 19 Januari 2022

Kesedihan dan kegembiraan yang berlebihan Dapat Menyebabkan Kebutaan

Kesedihan dan kegembiraan yang berlebihan Dapat Menyebabkan Kebutaan dan yang menakjubkan Keringat bisa Obati katarak Allah berfirman, "Dan Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, 'Aduhai duka citaku terhadap Yusuf. Dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)." (Yusuf: 84). Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Ya'qub as mengalami kebutaan akibat kesedihan panjang setelah kehilangan anak yang paling dicintainya, Yusuf as. Kalimat "kedua matanya menjadi putih" maknanya, mata itu terkena cairan putih (katarak). Kedokteran modern menyimpulkan bahwa kesedihan yang berlebihan atau kebahagiaan yang meluap luap dapat membuat mata mengalami katarak. Cairan putih ini menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam kornea mata. Dan kondisi ini bisa terjadi secara parsial atau total, tergantung kadar kegelapannya. Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa kesedihan atau kegembiraan yang berlebihan dapat meningkatkan sekresi hormon adrenalin, yang berakibat pada naiknya kadar gula dalam darah. Hal inilah yang menimbulkan penyakit katarak. Keringat Dapat Menyembuhkan Katarak Allah berfirman, "Pergilah kamu dengan membawa baju gamisk ini, lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan meliha kembali, dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku." (Yusuf: 93 "Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkan nya baju gamis itu ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah dia dapa melihat" (Yusuf: 96). Kedua ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Allah mengem balikan penglihatan Nabi Ya'qub as setelah ia mengusapkan baju putranya (Yusuf as) ke wajahnya. Peristiwa bersejarah ini men dorong ilmuwan Mesir untuk mengungkap rahasia di balik kesem buhan mata Nabi Ya'qub. Baju Yusuf tidak mengandung apa-apa kecuali keringatnya. Percobaan ilmiah pertama kali dilakukan terhadap hewan, baru kemudian terhadap manusia. Salah seorang ilmuwan Mesir men coba mengeluarkan lensa mata melalui operasi. Kemudian lensa mata itu direndam dengan keringat. Setelah direndam dengan keringat, terjadi perubahan secara bertahap pada lensa tersebut. Hampir 90 persen penyembuhan katarak berhasil dilakukan dengan keringat.