ASALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH BLOG By MUH FAJAR HUDI APRIANTO @ MARI KITA GUNAKAN WAKTU KITA YANG TERSISA DENGAN SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU KITA HANYA SEDIKIT AGAR KITA TIDAK TERMASUK ORANG ORANG YANG MERUGI mafa GUNAKAN WAKTU MUDAMU SEBELUM DATANG WAKTU TUAMU WAKTU SEHATMU SEBELUM DATANG WAKTU SAKITMU KAYAMU SEBELUM TIBA MISKIN WAKTU LAPANGMU SEBELUM TIBA WAKTU SEMPITMU DAN GUNAKAN WAKTU HIDUPMU SEBELUM TIBA MATIMU pesan nabi

Sabtu, 05 September 2020

Sikap Pemaaf Rasulullah dilempari batu di Thoif

 


Dalam Alur’an Alloh menjelaskan : “Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam suri teladan yang baik, diperuntukkan bagi orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah subhana wa ta’ala dan mengharapkan rahmat-Nya pada hari kiamat kelak dan banyak mengingat Allah.

RASULULLAH memiliki sifat yang sangat mulia yaitu seorang pemaaf. Ia tidak mudah sakit hati walaupun diperlakukan dengan perbuatan yang sangat menyakitkan sekalipun. Beliau dicaci, dihina, disakiti tetapi dengan mudahnya beliau melupakan itu semua.

Diriwayatkan, setiap kali Rasulullah pulang dari masjid beliau diludahi oleh seorang kafir. Suatu hari Rasulullah tidak mendapati orang tersebut, ketika ia mengetahui orang itu ternyata sakit, beliau bergegas menjenguknya. Dan karena sebab itulah orang tersebut masuk Islam.

Dalam perjalanan dakwah ke Taif pun tidak kalah pedihnya cobaan yang Rasulullah SAW hadapi. Rasulullah ditolak oleh pemimpin Tsaqiif, bahkan beliau dilempari batu oleh budak-budak dan orang-orang bodoh dari mereka sehingga kedua kakinya berlumuran darah.

Ketika malaikat Jibril menawarkan untuk membinasakan mereka, Rasulullah menolak bahkan mendoakan mereka agar mendapat pengampunan Allah.

Bukankah kita sering kali merasa sakit hati, tersinggung dan kecewa hanya karena hal sepele?

Keadaan seperti ini membuat kita mudah marah, menyimpan kebencian dan dendam pada orang yang ada di sekitar kita. Padahal, perasaan seperti itu kalau dibiarkan sangat mungkin akan dapat mengganggu kesehatan jasmani, seperti menimbulkan stress, penyakit darah tinggi, jantung dan lain-lain

Soal keutamaan menahan amarah, Allah telah berfirman dalam Alquran:

“ ………Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran: 134)

Pada firman yang lain dikatakan “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS: As-Syuraa: 43)

Penjelasan lain mengenai keutamaan menahan amarah ini juga bisa dilihat dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah kekuatan itu dengan menang dalam bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya ketika ia marah.” (HR. Imam Bukhari Muslim).