ASALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH BLOG By MUH FAJAR HUDI APRIANTO @ MARI KITA GUNAKAN WAKTU KITA YANG TERSISA DENGAN SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU KITA HANYA SEDIKIT AGAR KITA TIDAK TERMASUK ORANG ORANG YANG MERUGI mafa GUNAKAN WAKTU MUDAMU SEBELUM DATANG WAKTU TUAMU WAKTU SEHATMU SEBELUM DATANG WAKTU SAKITMU KAYAMU SEBELUM TIBA MISKIN WAKTU LAPANGMU SEBELUM TIBA WAKTU SEMPITMU DAN GUNAKAN WAKTU HIDUPMU SEBELUM TIBA MATIMU pesan nabi

Sabtu, 25 April 2015

Pentingnya Kedudukan Shalat dalam Islam

Alhamdulillahir Robbil alamin  aladzi arsala rosullahu bilhuda wa dinil haq liyudzirohu ala dini kulih wa kafa bilahi syahida Allouma sholi ala muammad......Itaqqulloha ..... Amma ba'du
  1. Dalam Islam Shalat menempati kedudukan yang tak dapat ditandingi oleh ibadah manapun. Ia merupakan tiang agama dimana ia tak dapat tegak kecuali dengan itu. Rasulullah saw. bersabda: Pokok urusan adalah Islam, sedang tiangnya ialah shalat, dan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah.
  2. Shalat adalah ibadah yang pertama diwajibkan oleh Allah Ta'ala, yang titahnya disampaikan secara langsung oleh-Nya tanpa perantara, dengan berdialog dengan Rasul-Nya pada malam mi'raj. Dari Anas r.a.: "Shalat itu difardhukan atas Nabi saw. pada malam ia diisra'kan sebanyak lima puluh kali, kemudian dikurangi lima. lalu ia dipanggil: 'Hai Muhammad! Putusan-Ku tak dapat diubah lagi, dan dengan shalat lima waktu ini, kau tetap mendapat ganjaran lima puluh kali'." (HR.Ahmad, Nasa'i, dan Tirmidzi yang menyatakan sahnya).
  3. Shalat merupakan amalan hamba yang mula-mula dihisab. Disampaikan oleh Abdullah bin Qurth r.a. :"Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat ialah shalat. Jika ia baik, baiklah seluruh amalannya, sebaliknya jika jelek, jeleklah pula semua amalannya." (HR.Thabrani).
  4. Shalat adalah wasiat terakhir yang diamanatkan oleh Rasulullah saw. kepada umatnya sewaktu hendak berpisah menginggal dunia. Demikianlah ia bersabda,-dalam saat-saat ia hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir - : "Jagalah shalat..., shalat, begitupun hamba sahayamu!"
  5. Shalat adalah barang terakhir yang lenyap dari agama, dengan arti bila ia hilang, maka hilanglah pula agam secara keseluruhannya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Sungguh, buhul atau ikatan agama Islam itu akan terurai saru demi satu! Maka setiap terurai satu buhul, orang-orang pun bergantung pada buhul berikutnya, Maka buhul yang pertama ialah menegakkan hukum, sedang yang terakhir ialah shalat." (H.R. Ibnu Hibban dari Abu Umamah).
  6. Islam amat menentang orang yang menyia-nyiakan dan mengancam orang yang lalai dari melakukannya. Allah Ta'ala berfirman:     فَخَلَفَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٌ أَضَاعُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَٱتَّبَعُواْ ٱلشَّہَوَٲتِ‌ۖ فَسَوۡفَ يَلۡقَوۡنَ غَيًّ
  7. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti [yang jelek] yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (Q.S. Maryam: 59). Dan firman-Nya yang lain: فَوَيۡلٌ۬ لِّلۡمُصَلِّينَ (٤) ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِہِمۡ سَاهُونَ (٥)
    Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (4) [yaitu] orang-orang yang lalai dari shalatnya, (Q.S. Al-Ma’un: 4 – 5).
  8. Karena pentingnya shalat, maka penganutnya disuruh mengerjakannya baik di waktu mukim maupun di dalam perjalanan, di waktu damai maupun perang.  
    حَـٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٲتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَـٰنِتِينَ (٢٣٨) فَإِنۡ خِفۡتُمۡ فَرِجَالاً أَوۡ رُكۡبَانً۬ا‌ۖ فَإِذَآ أَمِنتُمۡ فَٱذۡڪُرُواْ ٱللَّهَ كَمَا عَلَّمَڪُم مَّا لَمۡ تَكُونُواْ تَعۡلَمُونَ (٢٣٩)
    Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa . Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. (238) Jika kamu dalam keadaan takut [bahaya], maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah [shalatlah], Sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Q.S. Al-Baqarah: (238-239).

  9. Di dalam Al-Qur'anul Karim, Allah Ta'ala menyebutkan perintah shalat terkadang diiringi dengan amalan ibadah lainnya, seperti :
  • Diiringi perintah dzikir : إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ‌ۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَڪۡبَرُ‌ۗ          Sesungguhnya shalat itu mencegah dari [perbuatan-perbuatan] keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah [shalat] adalah lebih besar [keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain].(Q.S. Al-Ankabut: 45). “Sungguh telah berbahagialah orang yang berusaha menyucikandiri dan mengingat nama Tuhannya, lalu ia shalat.” (Q.S. Al-A’la: 14 – 15). “Dan dirikanlah shalat itu untuk mengingat-Ku.” (Q.S. Thaha: 14). 
  • Dan  sewaktu-waktu diiringi dengan zakat: وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّڪَوٰةَ‌ۚ   Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat... (Q.S. Al-Baqarah: 110) . 
  • Kali yang lain diiringi dengan perintah bersabar: وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِ‌ۚ Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat... (Q.S. Al-Baqarah: 45). 
  • Dan terkadang diiringi dengan qurban dan ibadah-ibadah lainnya: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah  (Q.S. Al-Kautsar: 2)
  • 10. Semenjak anak-anak sudah diperintahkan shalat dan boleh dipukul jika tidak shalat pada waktu berumur 10 tahun. Perintah shalat ini tidak ditemukan pada amalan lainnya, sekaligus hal ini menunjukkan mulianya ibadah shalat.
    Dari Amr bin Syu’aib, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
     “Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka“. (HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

    11. Allah memuji orang yang mengerjakan shalat.
     “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam: 54-55).
    12- Allah mencela orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam menunaikan shalat. Dan tidak sholat bearti kafir
    Allah Ta’ala berfirman,
     “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).
    Dalam ayat lain disebutkan,
     “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa': 142). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar