ASALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH BLOG By MUH FAJAR HUDI APRIANTO @ MARI KITA GUNAKAN WAKTU KITA YANG TERSISA DENGAN SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU KITA HANYA SEDIKIT AGAR KITA TIDAK TERMASUK ORANG ORANG YANG MERUGI mafa GUNAKAN WAKTU MUDAMU SEBELUM DATANG WAKTU TUAMU WAKTU SEHATMU SEBELUM DATANG WAKTU SAKITMU KAYAMU SEBELUM TIBA MISKIN WAKTU LAPANGMU SEBELUM TIBA WAKTU SEMPITMU DAN GUNAKAN WAKTU HIDUPMU SEBELUM TIBA MATIMU pesan nabi

Rabu, 03 Juni 2015

Kewajiban Seorang Muslim Menurut Alqur'an ( Khutbah )





Alhamdulilah kita lahir dalam islam tapi Sejauh manakah kita mengenal ISLAM? Dan mengapa kita harus memeluk agama ISLAM?? Kemudian dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut sudahkah kita bisa menjawabnya dengan pasti??
 “Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal shalih dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” [Al Ashr: 1-3]

Kewajiban seorang muslim menurut ajaran islam, atau keterikatan seorang muslim dengan al-islam adalah
.1. Iman yaitu meyakini Islam. 2. Amal yaitu melaksanakan Islam….3.Ilmu yaitu mempelajari Islam…4. Da’wah/Jihad yaitu menyebarluaskan dan membeli Islam…5. Shabar yaitu tabah dalam ber-Islam
1.      Iman yaitu meyakini Islam.
Iman tidak dapat dilihat oleh indra, tetapi dapat ilihat dar indikatornya yaitu amal, ilmu, da’wah dan shabar. Iman dapat menebal dan dapat juga menipis, tergantung atas pembinaannya.
Pembinaan iman adalah dengan amal, ilmu, da’wah dan shabar.
Iman adalah keyakinan dalam hati di buktikan dengan pernyataan lidah, diwujudkan dalam amal perbuatan.
Bukan Hanya Diucapkan Oleh Lidah (al-Baqarah: 8-9).
Ayat 8. Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian [22],” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Ayat 9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Bukan Hanya Diyakini Oleh Hati (an-Naml 14, al-Baqarah: 148)Orang Mukmin yang Baik digambarkan dalam surat an-Nisa 65, al-Mu’minun 51, al-Ahzab 36, al-Anfal 2-4, al-Hujurat 15
An-Nisa Ayat 65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Al-Hujurat ayat 15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

2.    Berilmu/Mengilmui (Seorang Muslim diwajibkan Untuk Menuntut Ilmu)
Berilmu adalah kewajiban pertama kita sebelum melakukan segala sesuatu.
Imam Bukhori Rahimahullah membuat suatu bab dalam kitab shahihnya yaitu “Bab Ilmu Sebelum Perkataan dan Perbuatan“. Beliau berdalil dengan firman Alloh ta’ala, “Maka ketahuilah bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali 1Allah dan mohon ampunlah atas dosa-dosamu.” [Muhammad : 19]. Alloh memulai ayat ini dengan perintah untuk berilmu terlebih dahulu sebelum kita mengatakan kalimat tauhid dan memohon ampun pada Alloh ta’ala. Hal ini dapat difahami bahwasanya perkataan dan amal shalih kita yang tidak sesuai dengan syari’at Islam tidak mungkin diterima oleh Alloh ta’ala. Dan seseorang tidak mungkin mengetahui apakah amal perbuatannya sesuai dengan syariat atau tidak kecuali dengan ilmu.
Adapun dalil diwajibkannya seorang Muslim untuk menuntut Ilmu adalah sebagaimana sabda Rasulullah dalam banyak hadits yang shohih, “Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim” [HR. Ibnu Majah, Abu Ya’la, dan Thobroni].
Sebab-sebab diwajibkannya seorang muslim untuk menuntut Ilmu adalah :
a.      Karena syarat diterimanya ibadah itu ada 2 (Ikhlas dan Mutaba’ah/Mencontoh Rasulullah) maka seorang muslim wajib menuntut Ilmu. Bagaimana mungkin seorang muslim bisa mencontoh Rasulullah dalam beribadah sedangkan ia tidak memiliki Ilmu? Padahal Rasulullah telah bersabda, “Aku tinggalkan bagi kalian 2 perkara, yang kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya. Yaitu Kitabullah (Al Quran) dan Sunnahku, keduanya tidak akan berpisah sampai ke telaga Haud.”
b.       Allah melarang seseorang  itu mengerjakan sesuatu yang tidak mengetahui ilmunya. Sebagaimana Firman Allah, “Dan janganlah kalian mengerjakan apa-apa yang tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” [Al Isra’: 36]
3.    Beramal/Mengamalkan (Amal Sebagai Konsekuensi dari Ilmu)
Barangsiapa yang beramal tanpa ilmu maka ia telah menyerupai kaum Nasrani dan barangsiapa yang berilmu tanpa mengamalkannya maka ia telah menyerupai kaum Yahudi.
 Kiranya cukup bagi kita peringatan yang disampaikan oleh Rasululloh Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang orang yang tidak mengamalkan ilmunya. “Didatangkan seseorang pada hari kiamat kemudian dia dilemparkan ke neraka sehingga terurai ususnya dan dia berputar sebagaimana kedelai berputar pada penggilingan. Kemudian berkumpullah para penghuni neraka disekelilingnya dan berkata, “Wahai fulan, apa yang menimpamu? Bukankah kamu dulu menyuruh kamu untuk berbuat baik dan mencegah kami dari kemungkaran?” Kemudian orang tersebut berkata, “Dahulu aku menyuruh berbuat kebaikan tapi aku tidak melakukannya dan aku mencegah perbuatan munkar namun namun aku melakukannya” [HR. Bukhori dan Muslim dari Usamah din Zaid]

3.    Berdakwah/Mendakwahkan (Dakwah Ilallah Untuk Memperbaiki Ummat) dan berjihad
kewajiban kita setelah berilmu dan beramal adalah mendakwahi manusia agar kembali ke jalan Allah Ta’ala. Dengan ilmu dan amal shalih kita menyempurnakan diri kita sedangkan dengan dakwah terwujudlah perbaikan di tengah-tengah ummat. Maka dengan ketiga hal ini selamatlah seseorang dari kerugian sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala.
 “Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” [An Nahl: 125]  baligu anni walau ayat…..

 metode Rasulullah prioritas utama dalam dakwah ketika mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda, “Maka hendaklah hal pertama yang kamu sampaikan pada mereka adalah syahadat Laa ilaha Illallah (dalam riwayat lain, supaya mereka mentauhidkan Allah).” [HR. Bukhori dan Muslim]
 4.    Bersabar (Sabar, Kunci Akhir Kebahagiaan)

 “Dan sesungguhnya telah didustakan rsul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.” [Al An’aam: 34]
Sabar ada 3 keadaan :
1.      Sabar dalam menjalankan ketaatan pada Allah Ta’ala,
2.      Sabar dalam menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan
3.      Sabar terhadap takdir Allah yang terasa menyakitkan. Difitnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar