Wa la qad aataina luqmaanal
hikmata anisy kurlillaahi wa may yasykur fa innamaa yasykuru li nafsihii wa ma
kafara fa innallaaha ghaniyyun hamiid.Sesungguhnya Kami telah memberi Luqman
hikmah, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah. Barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar
maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji."
Selanjutnya, Ibnu Jarir
berpendapat bahwa Luqman adalah seorang hamba sahaya berbangsa Habsyi yang
berprofesi sebagai tukang kayu. Suatu kali, majikannya berkata kepada Luqman, "Sembelihkan
domba ini untuk kami." Lalu dia menyembelihnya. Si majikan berkata, "Ambillah
bagian dagingnya yang terbaik." Lalu Luqman mengambil lidah dan hati domba.
Si Majikan diam selama beberapa saat, lalu berkata, "Sembelihkan domba
yang ini untuk kami." Lalu dia menyembelihnya. Si majikan berkata, "Ambillah
bagian dagingnya yang terburuk." Lalu Luqman mengambil lidah dan hati
domba. Kemudian si majikan berkata, "Aku menyuruhmu mengambil dua bagian
daging domba yang terbaik, lalu kamu melaksanakannya dan akupun menyuruhmu
mengeluarkan bagian domba yang terburuk,
lalu kamu mengambil daging yang sama." Luqman berkata, "Sesunguhnya
tiada perkara yang lebih baik daripada lidah dan hati jika keduanya baik dan
tiada perkara yang lebih buruk daripada lidah dan hati jika keduanya buruk."
Suatu kali dia didatangi seseornag,
lalu bertanya, "Apa yang dapat mengantarkanmu kepada kebajikan dalam
bertutur?" Luqman menjawab, :Berkata jujur dan tidak mengatakan hal yang
tidak penting."
Dari keterangan di atas jelaslah
bahwa Luqman adalah seorang hamba yang menjadi sahaya, dan kesahayaan
menghambatnya untuk menjadi nabi, sebab para rasul yang diutus itu berasal dari
kalangan keluarga terpandang diantara kaumnya. Karena itu mayoritas ulama salaf
memandang Luqman bukan sebagai nabi.
Luqman pun pernah ditanya ihwal
prestasi yang dicapainya. Dia menjawab. "Hai anak saudaraku, jika engkau
menyimak apa yang aku katakan kepadamu, kamupun akan berprestasi seperti aku."
Lalu Luqman berkata, "Aku menjaga mengontrol pandanganku, mejaga lidahku, menjaga
kesucian makananku, memelihara kemaluanku, berkata jujur, memenuhi janjiku, menghormati
tamuku, memelihara hubungan baik dengan tetanggaku, dan meninggalkan perkara
yang tidak penting. Itulah yang membuat diriku seperti yang kamu lihat."
Firman Allah Ta'al, "Sesungguhnya
Kami telah memberi Luqman hikmah, " yaitu pemahaman, ilmu, tuturan yang
baik, dan pemahaman Islam, walaupun dia bukan nabi dan tidak menerima wahyu.
"Yaitu, Bersyukurlah kepada Allah." Yakni, Kami menyuruhnya bersyukur
kepada Allah Yang Mahamulia lagi Mahaagung atas karunia yang telah diberikan
secara khusus kepadanya, tidak diberikan kepada manusia sejenis yang hidup pada
masa itu.
Kemudian Allah berfirman, "Barangsiapa
yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri." Sesungguhnya
manfaat bersyukur itu berpulang kepada orang-orang yang bersyukur itu sendiri, karena
Allah berfirman, 'Dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya Allah Mahakaya
lagi Maha Terpuji." Dia tidak membutuhkan hamba dan Dia tidak mendapat
mudarat jika seluruh penduduk bumi ingkar, sebab Dia tidak membutuhkan perkara
selain-Nya. Karena itu, tidak ada tuhan melainkan Allah dan kami tidak
menyembah kecuali kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar