Manusia sebagai makluk yang dikaruniai akal hati dan
nafsu serta panca indra yg lengkap ,
makanya manusia menginginkan sesuatu, shg mausia mempunya kecenderungan thd
sesuatu entah manusia itu punya kecenderunagn yg bias membawa dia
kedlamkebaikan atau sebailiknya kecenderungan yg membawa kejelekan , adakalanya
manusia punya kecenderungan beribadah untuk mengejar pahala adaa juga manusia
yg Berkecenderungan beramal dan bekerja untk menumpuk harta .dan yg menjadi
focus pembicaraan kaliini mengapa manusia kebanyakan tdkcenderung atau tdkpunya
ghiroh (semangat) mengejar pahala Alloh? Tentunya ada sebabnya. Diantara sebab
mengapa manusia lebih cenderung untuk menumpukharata daripada pahala?
1.
Karena
pahala itu bersifat abstrak (ghoibun)
Saya kira semua orang mengetahui dan
sadar bahwa ketikamanusiaakan meraih sesuatu (yg bersifat kebendaan) dia rela
berkorban dg sekuat tenaga bahkan nyawa pun dikorbankan utuk mendapatkannya,
entah dg jalan halal atau haram, itu dikarenakan benda itu bersifat kongkret
(dhohir/nyata) shg pancaindra kita mampu merasakannya. Kita merasa puas saat
mendapat harta itu, prang itu bersemangat karena merasa yaki dalambeberapa
saat 1 atau 2 hari apa yg diinginkan
tercapai dan kita apat merasakan apayg kita dapat tsb, sedangkan pahala sesuatu
yg tak tampak shg panca indra lahiriyah takmampu menangkapnya shg kita harus
mengfungsikan idra yg lain yaitu hatikita dan taklain adlah keimanan yg
bersemayam didalamnya , factor
keyakinanlah bahwa berbuat kebajikan itu berpahala 2;62 yg
artinya Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
dan keyakinan janji Alloh itu pasti
ditepati ( INNALLOHA LATUHLIFUL MINGAD)
JADI FAKTOR itulah yg menumbuhkan
kepekaan atau ghiroh (membuat kita cenderung berbuat ibadah dalam mengejar
pahala dan rido dari Alloh. Apabila dihati tidak beriman dan tidakyakin bahwa
pahalaitu pasti diberikan Alloh entah sekarang maupun yg akan datang ,walaupun
itu bersifat ghoib (tak tampak) itulah yg menyebabkan kita tdk cenderung
mengejar pahala shg frekuensi beribadah rendah dan lebin cenderung mengejar
kebendaan yg telah diyakini dan cepat untuk dinikmati hasilnya.
Dus pahalahanya bias ditangkap dg
iman/tauhid yag ada dihati sedang harta ,jabatan /yg bersifat kebendaan bias
ditangkap dg pancaindra lahiriyah dg
mudah, mata kita dapat merasakan kulit kita bias, lidah kita pun bia merasakan
maka cepat timbul senangat.
Jadi tdk cukup dg suatu pengetahuan bahwa pahala
itu berorientasi akirat dan kita tahu bahwa harta/dunia berorientasi duniawi walaupun bias berorientasi ukrowi kalau
khalala thoyiban. Kita harus bias membayangkan pahala itu seperti harta
benda,berlian/mutiara yg dpat kita dapati walaupun akan kita rasakan /nikmati
besuk shg kita bias tergugah beramal sholih memperbanyak pahala .
2.
Karena
manusia dicipta dari tanah
Dalam surat arrahman dan 71;17-18
dijelaskan bahwa mausia dicipta dari tanah ,sedangkan kita hidup segalanya dari
tanah ( makanan dari tanah ,jika sakit obat dari tanah baju dari tanah dan
asesoris lainnya terbuat ari tanah) dan akan kembali ke tanah dan dunia ini
adalah cerminan bumi/tanah, shg manusia punya kecenderungan untk mengejar
duniawi daripada ukrowi , mengapa bias begitu . menurut sebagian ahlitafsir
distilahkan dg daya tarik tanah (debu) jadi daya tarik tanah lebih besar drpd
daya tarik ilahi, spt benda itu kalau sama cenderung bersatu/ berkelompok spt
etnik jawa cenderung bersatu dg sama jawa org islam cenderung dg orang islam ,
begitu juga kita yg daritanah cenderung bersatu dg tanah (dunia) jadi ada daya
tarik (ikatan ).
Walaupun kita dicipta dari tanah bukan
berartikita menyerah begitu saja dan terlena dg kehidupan dunia ,senang mumpung
ada kesempatan dan akirnya melupakan kehidupan yg langgeng(dg cara kejar
pahala) manusia itu makluk ukrowi bukan makluk duniawi. Benar kita dari tanah
dan cenderung ke tanah tapijuga alloh memberikan wanti2 /rambu2 dalam surat (al
imron 185) wamal hayataddunya ila mataul gurur ;
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Jadi
…. bahwa kesenangan dunia itu menipu/semu. Ini alloh yg member rambu2
agar kita jangan terlena dlm kehidupan dunia dan lupa akirat yg langgeng /kekal
shg melupakan ibadah cari bekal (pahala) untuk akirat, jadi hidupini memang
penuh perjuangan apalagi perjuangan meuju akirat.
Ketika kita membaca ayat ini bukan
berarti kita terus anti dunia /menjauhi dunia /harta ,bukan spt itu yg Alloh
kehendaki tapikita jg harus mencari dan mengejar dunia sesuai sunah alloh ,
bagaimana mencariharta itu, untukapaharta itu Alloh telah mengatur dalam
alquran ,kalau kita dpat sesuai dg sunah alloh kitadapat meraih keduanya (
dunia akirat bersama) kita dapat nikmati dunia sekaligus dapat pahala untukakirat
.
Malahan para sufi berkata manusia boleh
bergelimang harta emas permadani tapijangan bergantung pada dunia ,jika
hartahilang no problem dan harta harus kita keluarkan haknya jadi hanya
tergantung pada Alloh saja. Kalau manusia punya kecendrungan pada dunia/harta
itu wajar tapikita harus ingat wanti2 Alloh dalam ayat diatas agar tidakterlena
dlam senang 2 dunia shg lupa akirat lupaibadah dan amal sholih akhirnya bekal
untuk hari esok tdk ada.
3.
Kurang
yakin adanya kampong akirat
Seperti diberitakan dalam alqur’an bahwa
akirat itu ada dan bersifat kekal /baqo’ dalam surat ( almukmin 39) . yg
artinya …..
Hai
kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Jadi tidak ada keragauan akan adanya
akirat tapi karena kebanyakan meusia kurang semangat berjuang /berkorban dg
jiwa ,harta untuk menunjang kehidupan ukrowi yg sudah pasti bekalnya amal yg
baik yg telah kita kerjakan didunia bukan kekayaan yang melimpah yg menunjang
kehidupan baqo’diakirat. Bias saja kita kurang meyakini kepastian adanya hari
akir, mungki kita secara pengertian dan ucapan telah mempercayai adanya akirat
tapi tindakan kita tdk mendukung ucpan kita ttg keyakinan adanya hari akir .
jadi antara ucpan dan tindakan harus sinkron , kalau kiata percaya adanya
akirat idealnya tindakan yg sesuai adalah memperbanyak amal baik untuk bekal
diakirat yg berupa pahala.
Kita mencari bekal untuk akirat hanya
ada satu kesempatan yaitu didunia saja, apabila telah meninggAL kita tak bias apa-apa hanya bias dapat
kiriman darihasil tanaman kita saat didunia. Jadiorang yg tak yakin akirat
orang yang tidak punya visi hidup jangka panjang , manusia ingin segera menikmati hasilusaha
karenamanusia dicpta bersifat tergesa-gesa. (al isro’ 11) yg artinya ;
Dan
manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah
manusia bersifat tergesa-gesa.
Dikisahkan dalam alqur’an surat 23;99 …………..yg artinya;
(Demikianlah
keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),
Banyak orang yg menyesal ketika telah
sampai hari akir karena takpunya bekal dan dia minta agar dikembalikan diduia
agar dapat memperbanyak amalsholih, tapi itu tak mungkin bisa karena sudah
menjadi suratan takdir Tuhan , maka
dariitu antara hati dan ucapan dan tindakan harus sinkron dalam alqur’an disebutkan dlm surat yasin 76
Maka
janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang
mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Bahwa bila seorang dalamucpan mengatakan
akirat pasti dating tapi tindakan tidak
mendukund ucpan atau malah berbuat maksiat /dosa maka dikatakan kita tdk
meyakini betul keberadaan kampong akirat , jadi keyakinan yg total adaanya
akirat merupakan salah satu sebab mengapa kita tisak /kurang semangat untk
beramal yg baik untuk memperbanyak pahala untuk bekal hari akir yg kekal.
4.
Karena
godaan syetan
Salah satu sebab mengapa manusia kurang
cenderung beramal yg baik karena Alloh member keleluasaan pada anak cucu iblis
yaitu para syetan untuk menggoda manusia agar terjerumus alam maksiat dan
kemudorotan . ini dapat dilihat dalam kisah nabi adam an iblis dalam surat al a’rof 27
Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
Hanya hamba yg beriman dan bertaqwa dan
yg beramal solih yg dapat lepas dari
godaan syetan , selain itu Alloh juga memberi tahu bahwa setan itu musuh
manusia yg nyata (AL A’ROF 22).
Artinya
maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya.
Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.
Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
Yang perlu kita perhatikan adlah
bagaimana syetan itu menggoda kita ,setan itu atang dari kanan dan kiri
kita,setan itu yg membuat kita was-was dlam dada ( 114;3), dan setan itu bias
masuk masuk ke urat nadi , tapi intinya jka perbuatan kita belok ke munkar maka
pasti itu ulah setan (quroish shihab)
5.
Dalam diri manusia ada nafsu
Para ulama membagi nafsu jadi dua
yaitu
a. nafsu amarah ; nafsu yg mengajak ke
amal yg jelek sesuatu yg berbau mudhoroh dan.nafsu itu tidak pernah merasa puas
, nafsu itu punya sifat yang terang dan daya tarik yang cepat shg kita mudah
terjerumus dan nafsu inilah yg jadi lading setan untuk menggoda manusia karena
dikelilingikesenangan dan keikmatan sesaat yg kebanyakan dibalik itu banyak mudhorot. Dalam surat yusuf 53:
Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
B. nafsu mutmaiah ; nafsu yg tenang yg
cenderung berbuat baik dan bersifat samar dan daya tarik yg lambat shg sering
kalah dg nafsu amarah , maka kewaspadaanlah yg diperlukan. (alfajr 27-29)
Hai
jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar