Pimpinan
Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1439 Hijriyah/ 2018
Masehi pada Kamis, 17 Mei.
Ini
merujuk hasil perhitungan astronomi atau hisab yang dipedomani Majelis Tarjih
dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sebagaimana
maklumat yang diterima di Jakarta, Selasa, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar
Nashir, mengatakan, penetapan soal 1 Ramadan itu agar dapat menjadi panduan
bagi warga Muhammadiyah.
Panduan
itu penting bagi warga Muhammadiyah untuk menyambut bulan suci Ramadan 1439
Hijriyah dan hari besar keagamaan lain.
Berdasarkan
maklumat itu, 1 Syawal atau hari Idul Fitri 2018 jatuh pada Jumat, 15 Juni.
Kemudian 1 Zulhijah tahun ini bertepatan dengan Senin, 13 Agustus.
Dengan
begitu, Hari Arafah atau 9 Zulhijah bersamaan dengan Selasa, 21 Agustus.
Hari
Arafah sendiri menjadi acuan umat Muslim untuk melaksanakan puasa sunah Arafah
sebelum Idul Adha.
Selanjutnya,
Idul Adha 10 Zulhijah jatuh pada Rabu, 22 Agustus.
Muhammadiyah
sendiri dikenal mengeluarkan penetapan awal puasa, hari Idul Fitri dan Idul
Adha mendahului keputusan pemerintah.
Alasannya,
Muhammadiyah memiliki metode tersendiri dalam menetapkan hari besar keagamaan
yaitu dengan perhitungan pasti ilmu astronomi atau falak.
Lembaga
dalam Muhammadiyah yang membidangi perhitungan astronomi penanggalan hari besar
keagamaan Islam adalah Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sementara
itu, pemerintah menetapkan hari besar keagamaan Islam setelah melakukan sidang
isbat atau penetapan yang diikuti sejumlah ormas dan perwakilan instansi,
termasuk Muhammadiyah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
dengan judul Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa pada 17 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar