Ubai bin Ka'ab adalah warga Anshar dari suku Kharaj, ikut dalam perjanjian
'Aqabah dan perang badar dan peperangan lainnya.Beliau mempunyai derajat yang
mulia dikalangan Muslimin angkatan pertama. Beliau termasuk perintis penulis
wahyu dan surat-surat dan juga termasuk golongan terkemuka dalam penghafalan Al
Qur'an, membaca dan memahami ayat-ayatnya.
Pada suatu hari Rasulullah Saw mengatakan kepadanya : "Wahai ubai bin
Ka'ab! Saya dititahkan untuk menyampaikan Al Qur'an padamu ". Ubai maklum
bahwa Rasulullah hanya menerima perintah dari wahyu.., maka dengan harap-harap
cemas ia bertanya "Wahai Rasulullah, Ibu bapakku menjadi tebusan anda! Apakah
kepada anda disebutkan namaku?" Ujar Rasulullah "Benar! Namamu dan
turunanmu ditingkat tertinggi...!" Seorang muslim yang mempunyai kedudukan
seperti ini dihati Nabi saw pastilah seorang muslim yang amat agung.
Setelah Rasulullah wafat, Ubai bin Ka'ab tetap setia dan tekun baik dalam
beribadat, teguh dalam beragama dan utama dalam keluhuran budi. Disamping itu
tiada henti-hentinya beliau menjadi pengawas kaumnya. Diingatkannya mereka akan
masa-masa Rasulullah masih hidup, diperingatkan keteguhan iman mereka, sifat
zuhud, perangai dan budi pekerti mereka.Diantara ucapannya yang agung adalah "
Selagi kita bersama Rasulullah tujuan kita satu...., Tetapi setelah
ditinggalkan beliau tujuan kita bermacam-macam ada yang ke kiri dan ada yang
kekanan...!" Mengenai dunia ubai bin Ka'ab mernah menuliskannya sebagi
berikut : " Sesungguhnya makanan manusia itu sendiri dapat diambil sebagai
perumpaan bagi dunia, biar dikatakannya enak atau tidak, tetap yang penting
menjadi apa nantinya ..?".
Tatkala wilayah Islam telah meluas, dan dilihatnya sebagian kaum muslimin
mulai menyeleweng dengan menjilat kepada pembesar-pembesar mereka, ia tampil dan
melepaskan kata-katanya yang tajam : " Celakalah mereka, demi Tuhan mereka
celaka dan mencelakan! Tetapi saya tidak menyesal dengan nasib mereka, hanya
saya sayangkan adalah kaum muslimin yang celaka disebabkan mereka?!"
Ubai bin Ka'ab selalu menangis setiap teringat akan Allah dan hari akhir,
setiap ayat Al Qur'an yang didengarnya menggetarkan hatinya. Dan beliau sangat
merasa berduka tak terlukiskan setiap mendengar ayat :"Katakanlah : Ia kuasa
akan mengirim siksa kepada kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian,
atau membaurkan kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan ditimpakan kalian
perbuatan kawannya sendiri..!"(Qs. Al An'am :65)
Yang paling dicemaskan oleh Ubai bin Ka'ab terhadap ummat adalah datangnya
suatu genarasi ummat yang bercakar-cakaran sesama mereka. Beliau selalu memohon
keselamatan kepada Allah dan berkat karunia dan rahmatNya sehingga beliau
menemui Tuhannya dalam keadaan beriman,aman dan tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar