AL ILMU KHOIRU MIROTS artinya:
ILMU ADALAH SEBAI BAIK WARISAN
ILMU ADALAH SEBAI BAIK WARISAN
Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak
sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan
yang mengajarkannya.
Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah:
Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah:
1. Ikhlas karena Allah.
Hendaknya niat kita dalam
menuntut ilmu adalah kerena Allah dan untuk negeri akhirat. Apabila
seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa
mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang
terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah e telah memberi
peringatan tentang hal ini dalam sabdanya e :
"Barangsiapa yang
menuntut ilmu yang pelajari hanya karena Allah sedang ia tidak
menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akan
mendapatkan bau sorga pada hari kiamat".( HR: Ahmad, Abu,Daud dan Ibnu
Majah
Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin
mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya ) bukan karena ingin
mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak
tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi,
segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu
atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar.
2.Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.
Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk
meng-hilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang
memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain untuk
menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada
orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil
faidah dari ilmu kita.
Apakah disyaratkan untuk memberi mamfaat
pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan mengadakan satu pengajian
ataukah kita memberi mamfa'at pada orang lain dengan ilmu itu pada
setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah e
bersabda :
"Sampaikanlah dariku walupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)
Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.
Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.
3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at.
Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut
ilmu untuk membela syari'at. Karena kedudukan syari'at sama dengan
pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti
apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang
menyimpang dari agama (bid'ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan
Rasulullah e. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang
yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qor'an dan As-Sunnah.
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.
Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima
perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan
ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalaan aqidah adalah
masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf. Berbeda
dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman
shahabat, bahkan pada masa Rasulullah e masih hidup. Karena itu jangan
sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda
pandapat dengan kita.
5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.
Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan
ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu
aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki
ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang)
tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).
6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.
Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan
pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau
mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah.
Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang
itu adalah seorang ulama.
7. Mencari kebenaran dan sabar
Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut
ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari
kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber
hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus
meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah
kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi
mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut. Dalam mencari
kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa
bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran
setengah-setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan
kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari
yang kita tuntut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar