Bismilahirohmanirrohim
Asalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil alamin wasolatu wasalamu ala asrobil anbiya'i wal mursalin .....ama ba'du
Di antara syarat syarat terkabulnya doa sebagai berikut:
Asalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil alamin wasolatu wasalamu ala asrobil anbiya'i wal mursalin .....ama ba'du
Di antara syarat syarat terkabulnya doa sebagai berikut:
1) Hendaknya kita hanya meminta kepada Allah swt, tidak
mempersekutukanNya dengan siapapun
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah 5)
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon
kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah 186)
2) Hendaknya kita semakin banyak melaksanakan berbagai
perintah Allah berlandaskan iman kepada-Nya, serta dengan jalan menghidupkan
berbagai sunnah Rasulullah saw
”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah) Ku.” (QS Al-Baqarah 186)
“Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran 31)
3) Hendaknya isi redaksi do’a tidak hanya mencakup urusan
dunia semata, melainkan mencakup urusan dunia dan akhirat sekaligus
“Maka di antara manusia ada orang yang berdo`a, “Ya Tuhan
kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.
Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a, “Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka.”
Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa
yang mereka usahakan;
dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS Al-Baqarah
200-202)
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan
Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan
di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada
baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS Asy-Syuro 20)
4) Hendaknya do’a disampaikan dengan “merendahkan diri” dan
“suara yang lembut”
“Berdo`alah kepada
Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-A’raf 55)
Dalam Shahihain diriwayatkan bahwa Abu Musa Al-Asy’ari
berkata bahwa orang-orang mengeraskan suaranya ketika berdo’a, maka Rasulullah
saw bersabda:
“Hai manusia, kasihanilah dirimu karena kamu bukan menyeru
kepada yang tuli dan gha’ib (tidak ada), yang kamu seru itu adalah Maha
Mendengar,
Maha Melihat dan Maha Dekat.”(HR Bukhari 22/385)
5) Hendaknya pada saat berdo’a memadukan di dalam jiwa
perasaan “berharap” dan “takut”. Berharap kepada Allah swt agar do’a tersebut
dikabulkanNya, dan cemas kalau-kalau do’a kita tidak dikabulkan, bahkan tidak
didengarNya.
“…dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan).” (QS Al-A’raf 56)
6) Hendaknya kita meyakini bahwa do’a kita pasti InsyaAllah
dikabulkanNya. Cepat ataupun lambat. Di dunia ini maupun di akhirat kelak
nanti. Yang penting kita tidak memaksa atau “mendikte” Allah swt, suatu hal
yang memang mustahil.
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al-Mu’min
60)
Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang muslim tidak
boleh pernah berhenti meminta kepadaNya, karena sikap demikian merupakan suatu
kesombongan yang akan menjebloskannya ke dalam siksa Allah yang pedih. Maka
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah swt, maka Allah
murka kepadaNya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar