Sebelum melakukan perjalanan ke Madinah, Nabi bersama Abu Bakar bersembunyi di gunung tsur dalam Gua tsur selama 3 hari 3 malam.
Pada saat itu Nabi dan Sahabat Abu Bakar tengah pengejaran para kaum
musyrikin quraisy. Mereka hendak membunuh Nabi sebagai upaya memadamkan
cahaya islam.
Namun, upaya pengejaran belum berhasil karena banyak pertolongan
Allah diberikan kepada Nabi dan Abu Bakar. Terlihat dari adanya sarang
laba-laba dan sarang telur merpati di pintu gua tsur. Sehingga
mengindikasikan tidak ada orang di dalamnya.
Barulah setelah itu, Nabi bersama sahabat Abu Bakar memulai
perjalanan menuju Madinah. Diriwayatkan bahwa Nabi dan Abu bakar
melakukan perjalanan bersama dua orang penunjuk jalan yaitu Abdullah bin
Uraiqith dan Amir Bin Fuhairah dengan berkendaraan unta.
Kaum musyrikin quraisy setelah kehilangan Nabi dan Abu Bakar, mereka
sibuk menyiarkan ke sekeliling kota Mekah dan kepada Suku-suku dan
kabilah, kepala-kepalanya dimintai pertolongan untuk mencari Nabi
Muhammad. Siapapun yang berhasil menangkap nabi akan diberikan 100 ekor
unta.
Di tengah perjalanan di sebuah dusun bernama qudaidin. Salah seorang
penduduknya mengenali Nabi dan sahabat Abu bakar. Kemudian diceritakan
kepada pemimpin kabilahnya bernama Suraqah bin Malik Al Mudlij. Namun
Suraqah menyangkalnya karena ia ingin menangkapnya sendirian.
Secepatnya Suraqah mengejar perjalanan Nabi dan Sahabat Abu Bakar.
Abu bakar yang mengetahui ada seseorang mengejarnya merasa khawatir
sampai menangis kalau orang tersebut menangkap Nabi. Nabi pun berdoa’a
kepada Allah dan dengan kehendak Allah berulang kali kuda yang
ditunggangi Suraqah tergelincir dan Suraqah jatuh terpelanting ke tanah.
Keluarlah rasa bahwa kemenangan akan di dapat oleh Nabi Muhammad.
Kemudian Suraqah memanggil nama Nabi dan meminta perlindungan dari
bahaya dan juga mengucapkan beribu maaf. Akhirnya mengadakan perjanjian
tertulis.
Dari Suraqahlah Nabi mulai mengetahui tentang imbalan 100 ekor unta
jika berhasil menangkapnya. Nabi tersenyum dan memerintahkan untuk
merahasiakan tentang kepergian dirinya.
Selanjutnya Nabi dan sahabat Abu Bakar singgah di sebuah perkemahan
milik seorang perempuan bernama Ummu Ma’bad. Mereka hendak membeli
kurma, daging, dan air susu. Pada saat itu nabi melihat seekor kambing
yang kurus menderita payah dan sakit. Beliau hendak memerah susunya
dengan ijin Allah memancarlah begitu banyak air susu, padahal kambing
itu sudah tidak bisa lagi mengeluarkan air susu. Peristiwa menakjubkan
ini diceritakan kembali oleh Ummu Ma’bad kepada suaminya Abu Ma’bad.
Sampai-sampai ia pun bercita-cita jika bertemu Nabi ingin menjadi
pengikut dan sahabatnya.
Sesudah itu, bertemu pula dengan rombonganm kafilah dari Qabilah Banu
Sahmin yang dikepalai oleh Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslamy. Buraidah
yang berhasrat mendapatkan hadiah 100 ekor unta ingin pula menangkap
Nabi.
Beserta 70 orang kaumnya hendak menangkap Nabi namun dengan kehendak
Allah seketika itu mereka semua membaca Syahadat dan berislam.
Sebelum sampai di Madinah beliau telah mendapat pengikut baru yang
dijumpai selama perjalanan. Mereka mengiringi Nabi hingga ke Madinah.
Saat masuk ke Madinah dikibarkanlah bendera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar