Angsa-angsa greylag dapat terbang di
ketinggian sekitar 8000 meter. Tentu ini sangat sulit mengingat banyak makhluk
tidak dapat bernafas pada ketinggian seperti itu karena kekurangan jumlah
oksigen yang tersedia pada tempat yang sangat tinggi.
Kekurangan oksigen membuat pernafasan menjadi sulit. Itu sebabnya mengapa kita sulit bernafas ketika menaiki gunung yang tinggi. Saat terbang pada ketinggian yang tipis oksigennya, burung perlu mengepakkan sayapnya lebih cepat. Agar dapat menggerakkan sayap lebih cepat lagi, burung memerlukan lebih banyak oksigen. Ini membuat keadaan makin sulit. Nyatanya, burung-burung ini tidak mengalami kesulitan apa pun, bahkan ketika mereka terbang pada ketinggian ribuan meter. Ini berkat penciptaan paru-paru khusus untuknya, yang mengatasi sebagian besar masalah keterbatasan oksigen di ketinggian. Berfungsi dengan cara yang berbeda dibandingkan paru-paru hewan lain, paru-paru angsa greylag memungkinkan hewan ini untuk mendapatkan lebih banyak energi dari atmosfer yang tipis. Inilah salah satu tanda penciptaan Allah yang sempurna.
Kekurangan oksigen membuat pernafasan menjadi sulit. Itu sebabnya mengapa kita sulit bernafas ketika menaiki gunung yang tinggi. Saat terbang pada ketinggian yang tipis oksigennya, burung perlu mengepakkan sayapnya lebih cepat. Agar dapat menggerakkan sayap lebih cepat lagi, burung memerlukan lebih banyak oksigen. Ini membuat keadaan makin sulit. Nyatanya, burung-burung ini tidak mengalami kesulitan apa pun, bahkan ketika mereka terbang pada ketinggian ribuan meter. Ini berkat penciptaan paru-paru khusus untuknya, yang mengatasi sebagian besar masalah keterbatasan oksigen di ketinggian. Berfungsi dengan cara yang berbeda dibandingkan paru-paru hewan lain, paru-paru angsa greylag memungkinkan hewan ini untuk mendapatkan lebih banyak energi dari atmosfer yang tipis. Inilah salah satu tanda penciptaan Allah yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar