Alhamdulilah kita lahir dalam islam tapi Sejauh manakah kita
mengenal ISLAM? Dan mengapa kita harus memeluk agama ISLAM?? Kemudian dengan
pertanyaan-pertanyaan tersebut sudahkah kita bisa menjawabnya dengan pasti??
“Demi masa,
sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman
dan beramal shalih dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati
dalam kesabaran.” [Al Ashr: 1-3]
Kewajiban seorang muslim menurut ajaran islam, atau
keterikatan seorang muslim dengan al-islam adalah
.1. Iman yaitu meyakini Islam. 2. Amal yaitu melaksanakan
Islam….3.Ilmu yaitu mempelajari Islam…4. Da’wah/Jihad yaitu menyebarluaskan dan
membeli Islam…5. Shabar yaitu tabah dalam ber-Islam
1. Iman yaitu
meyakini Islam.
Iman tidak dapat dilihat oleh indra, tetapi dapat ilihat dar
indikatornya yaitu amal, ilmu, da’wah dan shabar. Iman dapat menebal dan dapat
juga menipis, tergantung atas pembinaannya.
Pembinaan iman adalah dengan amal, ilmu, da’wah dan shabar.
Iman adalah keyakinan dalam hati di buktikan dengan
pernyataan lidah, diwujudkan dalam amal perbuatan.
Bukan Hanya Diucapkan Oleh Lidah (al-Baqarah: 8-9).
Ayat 8. Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman
kepada Allah dan Hari kemudian [22],” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman.
Ayat 9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang
beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Bukan Hanya Diyakini Oleh Hati (an-Naml 14, al-Baqarah:
148)Orang Mukmin yang Baik digambarkan dalam surat an-Nisa 65, al-Mu’minun 51,
al-Ahzab 36, al-Anfal 2-4, al-Hujurat 15
An-Nisa Ayat 65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Al-Hujurat ayat 15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman
itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan
jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.
2.
Berilmu/Mengilmui (Seorang Muslim diwajibkan Untuk Menuntut Ilmu)
Berilmu adalah kewajiban pertama kita sebelum melakukan
segala sesuatu.
Imam Bukhori Rahimahullah membuat suatu bab dalam kitab
shahihnya yaitu “Bab Ilmu Sebelum Perkataan dan Perbuatan“. Beliau berdalil
dengan firman Alloh ta’ala, “Maka ketahuilah bahwasanya tidak ada Tuhan yang
berhak disembah kecuali 1Allah dan mohon ampunlah atas dosa-dosamu.” [Muhammad
: 19]. Alloh memulai ayat ini dengan perintah untuk berilmu terlebih dahulu
sebelum kita mengatakan kalimat tauhid dan memohon ampun pada Alloh ta’ala. Hal
ini dapat difahami bahwasanya perkataan dan amal shalih kita yang tidak sesuai
dengan syari’at Islam tidak mungkin diterima oleh Alloh ta’ala. Dan seseorang
tidak mungkin mengetahui apakah amal perbuatannya sesuai dengan syariat atau
tidak kecuali dengan ilmu.
Adapun dalil diwajibkannya seorang Muslim untuk menuntut
Ilmu adalah sebagaimana sabda Rasulullah dalam banyak hadits yang shohih,
“Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim” [HR. Ibnu Majah, Abu Ya’la, dan
Thobroni].
Sebab-sebab diwajibkannya seorang muslim untuk menuntut Ilmu
adalah :
a. Karena syarat
diterimanya ibadah itu ada 2 (Ikhlas dan Mutaba’ah/Mencontoh Rasulullah) maka
seorang muslim wajib menuntut Ilmu. Bagaimana mungkin seorang muslim bisa
mencontoh Rasulullah dalam beribadah sedangkan ia tidak memiliki Ilmu? Padahal
Rasulullah telah bersabda, “Aku tinggalkan bagi kalian 2 perkara, yang kalian
tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya. Yaitu Kitabullah (Al
Quran) dan Sunnahku, keduanya tidak akan berpisah sampai ke telaga Haud.”
b. Allah
melarang seseorang itu mengerjakan
sesuatu yang tidak mengetahui ilmunya. Sebagaimana Firman Allah, “Dan janganlah
kalian mengerjakan apa-apa yang tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai
pertanggungjawabannya.” [Al Isra’: 36]
3.
Beramal/Mengamalkan (Amal Sebagai Konsekuensi dari Ilmu)
Barangsiapa yang beramal tanpa ilmu maka ia telah menyerupai
kaum Nasrani dan barangsiapa yang berilmu tanpa mengamalkannya maka ia telah
menyerupai kaum Yahudi.
Kiranya cukup bagi
kita peringatan yang disampaikan oleh Rasululloh Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
tentang orang yang tidak mengamalkan ilmunya. “Didatangkan seseorang pada hari
kiamat kemudian dia dilemparkan ke neraka sehingga terurai ususnya dan dia
berputar sebagaimana kedelai berputar pada penggilingan. Kemudian berkumpullah
para penghuni neraka disekelilingnya dan berkata, “Wahai fulan, apa yang
menimpamu? Bukankah kamu dulu menyuruh kamu untuk berbuat baik dan mencegah
kami dari kemungkaran?” Kemudian orang tersebut berkata, “Dahulu aku menyuruh
berbuat kebaikan tapi aku tidak melakukannya dan aku mencegah perbuatan munkar
namun namun aku melakukannya” [HR. Bukhori dan Muslim dari Usamah din Zaid]
3.
Berdakwah/Mendakwahkan (Dakwah Ilallah Untuk Memperbaiki Ummat) dan
berjihad
kewajiban kita setelah berilmu dan beramal adalah mendakwahi
manusia agar kembali ke jalan Allah Ta’ala. Dengan ilmu dan amal shalih kita
menyempurnakan diri kita sedangkan dengan dakwah terwujudlah perbaikan di
tengah-tengah ummat. Maka dengan ketiga hal ini selamatlah seseorang dari
kerugian sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala.
“Serulah kepada jalan
Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” [An Nahl: 125]
baligu anni walau ayat…..
metode Rasulullah
prioritas utama dalam dakwah ketika mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman beliau
bersabda, “Maka hendaklah hal pertama yang kamu sampaikan pada mereka adalah
syahadat Laa ilaha Illallah (dalam riwayat lain, supaya mereka mentauhidkan
Allah).” [HR. Bukhori dan Muslim]
4. Bersabar (Sabar, Kunci Akhir Kebahagiaan)
“Dan sesungguhnya
telah didustakan rsul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap
pendustaan dan penganiayaan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah
kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah. Dan
sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.” [Al
An’aam: 34]
Sabar ada 3 keadaan :
1. Sabar dalam
menjalankan ketaatan pada Allah Ta’ala,
2. Sabar dalam
menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan
3. Sabar terhadap
takdir Allah yang terasa menyakitkan. Difitnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar