Kisah ini sangat penting untuk dijadikan rujukan dan ikutan kepada
pemuda-pemudi Islam zaman ini kerana ia mengisahkan seorang pemuda yang berani
kerana Allah s.w.t, hatta ditaruhkan nyawa sekalipun. Ilmu yang benar akan
memimpin kita kepada Allah s.w.t, dan ini lah yang di ajarkan oleh pendeta
(ahli Ibadat) sedangkan ilmu yang diajarkan oleh ahli sihir istana adalah
bathil semata-mata. Tawaqqal dan berserahnya pemuda itu kepada Allah s.w.t
menyebabkan bukan sahaja dia seorang, malah keseluruhan rakyat mendapat hidayah
dan beriman kepada Allah s.w.t. . Kita dapat mengikuti kisah pemuda ini tertera
dalam Surah Al-Buruj dan diterangkan dengan jelas oleh Nabi kita Muhammad s.a.w
dalm hadith baginda seperti berikut ;
Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda:
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang
yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja:
"Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karena itu anda kirim
kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir"
Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu
sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda
itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada
suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk mendengarkan
pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia
terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali
ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada
pendeta.
Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir
supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah
katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu
hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak (tiba-tiba) di tengah jalan ada
seekor binatang buas sehingga orang-orang (ramai) tidak berani jalan di tempat
itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku akan mengetahui yang mana
lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli
sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah jika
ajaran pendita itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya
orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".Lalu dilemparkanlah batu itu,
dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang ramai gembira karena telah dapat
lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Rahib (pendita),
maka berkatalah Rahib itu kepadanya : "Anda kini telah afdhat (pesan)
daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut
namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan
berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua orang.
Ada seorang
pembesar dalam majlis raja dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia
mendengar berita bahwa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam
penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang
banyak, sambil berkata: "sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan
kepadamu apa saja yang anda suka".
Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun
sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mahu beriman
(percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan
mu".
Maka langsung dia beriman kepada Allah dan didoakan oleh pemuda
dan seketika itu juga ia sembuh dengan izin Allah s.w.t.
Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan
ditanya oleh raja
"Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu" Jawabnya
"Rabbi (Tuhanku)".
Raja bertanya: "Aku?".
Jawabnya "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu
Allah".
Ditanya oleh Raja "Apakah anda mempunyai Tuhan selain
Aku?"
Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah Allah".
Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa sehingga terpaksa ia
memberitahu raja itu akan pemuda yang mendoakannya untuk sembuh itu.
Maka segera dipanggil pemuda itu lalu berkata "Hai anak
sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan sopak dan
berbagai macam penyakit"
Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan
siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla". Raja itu pun bertanya
"Adakah aku?", "Tidak" jawab permuda itu. maka tanya raja
itu "Adakah engkau ada tuhan lain selain aku?" Jawab pemuda "Ya,
Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah". Maka pemuda itu ditangkap dan disiksa
seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya.
Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Rahib tetap
bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas
kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua badannya.
Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama
yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini juga menolak perintah raja,
Maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung dan di sana juga supaya
ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika
tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di
atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan ditolak
oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa "Allahumma ikfinihim bimaa
syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan aku
sehendak-Mu)". Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka berjatuhan
dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali menemui
raja, dan ketika ditanya: "Manakah orang-orang yang membawamu?".
Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Lalu pemuda itu diperintah untuk membawanya ke laut dan naik
perahu, bila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia mau
mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai
di tengah laut pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta",
maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah pemuda kembali
menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana keadaan
orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan
mereka".
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja "Engkau takkan dapat
membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan
dapat membunuhku" Raja bertanya: "Apakah perintahmu?" Jawab
pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung
aku di atas tiang, lalu anda ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di
busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan
pemuda ini), kemudian anda lepaskan anak panah itu, maka dengan itu anda dapat
membunuhku". Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika
anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan
langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata: "Aamannaa birrabil
ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya pemuda itu)". Sesudah itu ada orang
memberitahu kepada raja bahwa semua rakyat telah beriman kepada Tuhannya pemuda
itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini. Maka raja
memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api, dan tiap
orang yang berjalan di sana,
dan ditanya lentang agamanya, jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi
jika ia tetap percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.
Maka adanya orang berjejal-jejal (berbaris-baris) dorong mendorong
yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang wanita yang
menggandong(membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh
pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu
hampir menurut mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya
yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang:
"Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak.
(H.R. Ahmad, Muslim dan Annasa'i)
Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70 tahun sebelum Nabi saw.
Semoga pemuda-pemudi Islam kita akan mengambil iktibar dan pedoman
dari kisah yang hebat ini.