ASALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH BLOG By MUH FAJAR HUDI APRIANTO @ MARI KITA GUNAKAN WAKTU KITA YANG TERSISA DENGAN SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU KITA HANYA SEDIKIT AGAR KITA TIDAK TERMASUK ORANG ORANG YANG MERUGI mafa GUNAKAN WAKTU MUDAMU SEBELUM DATANG WAKTU TUAMU WAKTU SEHATMU SEBELUM DATANG WAKTU SAKITMU KAYAMU SEBELUM TIBA MISKIN WAKTU LAPANGMU SEBELUM TIBA WAKTU SEMPITMU DAN GUNAKAN WAKTU HIDUPMU SEBELUM TIBA MATIMU pesan nabi

Senin, 22 Juni 2015

Siasat Iblis Mengganggu Orang Puasa

Iblis pernah membuat pengakuan kepada Rasulullah SAW, bahwa ia merasa kesulitan dalam mengganggu seseorang yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan ikhlas. berikut kisahnya
Allah SWT telah memerintahkan seorang malaikat untuk menemui Iblis agar dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya.
Maka malaikat pun menjumpai iblis dan berkata,
"Wahai iblis, Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah agar engkau menghadap Rasulullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu, engkau jawab dengan sebenar-benarnya dan apapun yang ditanya Rasulullah. Jika engkau berdusta walau hnaya satu perkataan, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."

Mendengar ucapan malaikat yang dahsyat itu, iblis sangat ketakutan.
Maka segeralah dia menghadap Nabi Muhammad SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih sepuluh helai, panjangnya seperti ekor lembu.

Pengakuan Iblis.
Iblis pun memberi salam.
Namun sampai tiga kali tidak juga dijawab oleh Nabi.
"Ya Rasulullah SAW, mengapa engkau tidak menjawab salamku, bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?" kata iblis.
"Hai seteru Allah, kenapa engkau menunjukkan kebaikanmu, janganlah engkau mencoba menipuku, sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s. Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah, hanya saja aku diharamkan Allah membalas salammu," ujar Rasulullah SAW dengan meyakinkan.
"Ya Rasulullah SAW, janganlah engkau marah. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu tipu dayaku terhadap umatmu," aku iblis kepada Nabi.

Beberapa saat kemudian Rasulullah SAW mengajukan beberapa pertanyaan.
Nabi berkata,
"Jika umatku berpuasa karena Allah SWT, bagaimana keadaanmu?"
Mendengar pertanyaan itu, tubuh iblis ketakutan.
Kemudian ia menjawab,
"Ya Rasulullah, inilah bencana yang paling besar bahayanya untukku," jawab iblis.
"Apa maksudmu?" tanya Rasulullah SAW.
"Apabila masuk bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy. Bagi orang yang berpuasa, Allah SWT akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar, serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa," jawab iblis.
"Lantas apa yang kau resahkan?" tanya Nabi SAW.
"Yang menghancurkan hatiku adalah malaikat dan semua isi alam yang siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa," jawab iblis lagi.

Sasaran Iblis dalam Bulan Puasa.
"Jika memang demikian, apa yang akan engkau lakukan kepada umatku?" tanya Rasulullah SAW.
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama adalah ulama yang memberi nasehat kepada manusia. Yang kedua, umat Anda yang sabar, syukur, dan ridha dengan karunia Allah SWT,"ujar iblis.
"Lalu siapakah yang ketiga dari umatku itu?" tanya Nabi SAW.
"Yang ketiga dari umatmu seperti Fir'aun. Terlampau sombong dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka aku pun bersuka cita. Kemudian aku masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke mana saja sesuai kehendakku. AKu membuat dia senang kepada dunia, umatmu yang ketiga itu akan melupakan ibadah, tidak mengeluarkan zakat," kata iblis.

"Lalu apa siasatmu dalam mengganggu golongan umatku yang ketiga itu?" tanya Nabi SAW.
"Aku menggodanya agar minta kaya dulu, setelah kaya ia akan sombong dan lupa beramal. Jika demikian, umatmu itu akan saling berebut harta, saling benci dan menghina kepada yang miskin. Jika demikian, tinggal menunggu kehancurannya," jelasiblis.

Setelah mengerti akan tipu daya iblis itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar menjalankan ibadah puasa dengan penuh harap dan ridha kepada Allah SWT. Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang benar-benar ikhlas dan tulus dalam berpuasa.

Rabu, 10 Juni 2015

Kartu Ucapan Aqiqah dan hal yang berkaitan dengannya

Mahira Zulfia Haqqie Elfajr


Hal yang disunahkan pada hari ke tujuh kelahiran yaitu :
1. Menyebelih kambing aqiqoh , anak laki-laki 2 ekor kambing  sedang anak perempuan 1 ekor kambing
2. Memberikan nama yang baik yang islami
3. Mencukur rambutnya sampai Gundul ( tahliq) dan bersedeqahlah seberat rambut kepalanya dengan perak atau emas

Contoh ucapan Aqiqoh Anak yang sesuai sunnah Rasulullah adalah seperti berikut :

- Doa yang diucapkan kepada seseorang yang dikarunia anak

“baarokallahu laka, filmauhuubi laka, wa syakartal waa hiba, wa balagho asyuddahu, wa ruziqta birrohu”

- Balasan doa point a (dibacakan sebagai balasan dari orang yang dikaruniai anak)

“baa rokallahu laka, wa baaroka ‘alaika, wa jazaakallahu khoiro, wa rozaqokallahu mitslahu, wa ajzala tsawaabaka”

- Kata-kata yang biasa ada dalam contoh ucapan aqiqah anak

Contoh ucapan aqiqah bisa seperti berikut : Alhamdulillah telah lahir putra kami tercinta yang pertama pada hari Selasa, tanggal 01 Sya'ban 1436 H / 19 Mei 2015 M, pada jam 11.15 dengan selamat dan lancar. Kelahiran putri kami ini merupakan anugerah terbesar, diantara karunia dan Amanah tanggungjawab yang Allah berikan kepada kami. Jelas ini titipan Allah yang akan kami bimbing dan didik sebaik-baiknya agar menjadi anak yang Cerdas, shalih, mandiri, dan bermanfaat bagi agama dan masayarakat serta bangsa dan negara.

Rabu, 03 Juni 2015

Kewajiban Seorang Muslim Menurut Alqur'an ( Khutbah )





Alhamdulilah kita lahir dalam islam tapi Sejauh manakah kita mengenal ISLAM? Dan mengapa kita harus memeluk agama ISLAM?? Kemudian dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut sudahkah kita bisa menjawabnya dengan pasti??
 “Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal shalih dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” [Al Ashr: 1-3]

Kewajiban seorang muslim menurut ajaran islam, atau keterikatan seorang muslim dengan al-islam adalah
.1. Iman yaitu meyakini Islam. 2. Amal yaitu melaksanakan Islam….3.Ilmu yaitu mempelajari Islam…4. Da’wah/Jihad yaitu menyebarluaskan dan membeli Islam…5. Shabar yaitu tabah dalam ber-Islam
1.      Iman yaitu meyakini Islam.
Iman tidak dapat dilihat oleh indra, tetapi dapat ilihat dar indikatornya yaitu amal, ilmu, da’wah dan shabar. Iman dapat menebal dan dapat juga menipis, tergantung atas pembinaannya.
Pembinaan iman adalah dengan amal, ilmu, da’wah dan shabar.
Iman adalah keyakinan dalam hati di buktikan dengan pernyataan lidah, diwujudkan dalam amal perbuatan.
Bukan Hanya Diucapkan Oleh Lidah (al-Baqarah: 8-9).
Ayat 8. Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian [22],” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Ayat 9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Bukan Hanya Diyakini Oleh Hati (an-Naml 14, al-Baqarah: 148)Orang Mukmin yang Baik digambarkan dalam surat an-Nisa 65, al-Mu’minun 51, al-Ahzab 36, al-Anfal 2-4, al-Hujurat 15
An-Nisa Ayat 65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Al-Hujurat ayat 15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

2.    Berilmu/Mengilmui (Seorang Muslim diwajibkan Untuk Menuntut Ilmu)
Berilmu adalah kewajiban pertama kita sebelum melakukan segala sesuatu.
Imam Bukhori Rahimahullah membuat suatu bab dalam kitab shahihnya yaitu “Bab Ilmu Sebelum Perkataan dan Perbuatan“. Beliau berdalil dengan firman Alloh ta’ala, “Maka ketahuilah bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali 1Allah dan mohon ampunlah atas dosa-dosamu.” [Muhammad : 19]. Alloh memulai ayat ini dengan perintah untuk berilmu terlebih dahulu sebelum kita mengatakan kalimat tauhid dan memohon ampun pada Alloh ta’ala. Hal ini dapat difahami bahwasanya perkataan dan amal shalih kita yang tidak sesuai dengan syari’at Islam tidak mungkin diterima oleh Alloh ta’ala. Dan seseorang tidak mungkin mengetahui apakah amal perbuatannya sesuai dengan syariat atau tidak kecuali dengan ilmu.
Adapun dalil diwajibkannya seorang Muslim untuk menuntut Ilmu adalah sebagaimana sabda Rasulullah dalam banyak hadits yang shohih, “Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim” [HR. Ibnu Majah, Abu Ya’la, dan Thobroni].
Sebab-sebab diwajibkannya seorang muslim untuk menuntut Ilmu adalah :
a.      Karena syarat diterimanya ibadah itu ada 2 (Ikhlas dan Mutaba’ah/Mencontoh Rasulullah) maka seorang muslim wajib menuntut Ilmu. Bagaimana mungkin seorang muslim bisa mencontoh Rasulullah dalam beribadah sedangkan ia tidak memiliki Ilmu? Padahal Rasulullah telah bersabda, “Aku tinggalkan bagi kalian 2 perkara, yang kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya. Yaitu Kitabullah (Al Quran) dan Sunnahku, keduanya tidak akan berpisah sampai ke telaga Haud.”
b.       Allah melarang seseorang  itu mengerjakan sesuatu yang tidak mengetahui ilmunya. Sebagaimana Firman Allah, “Dan janganlah kalian mengerjakan apa-apa yang tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” [Al Isra’: 36]
3.    Beramal/Mengamalkan (Amal Sebagai Konsekuensi dari Ilmu)
Barangsiapa yang beramal tanpa ilmu maka ia telah menyerupai kaum Nasrani dan barangsiapa yang berilmu tanpa mengamalkannya maka ia telah menyerupai kaum Yahudi.
 Kiranya cukup bagi kita peringatan yang disampaikan oleh Rasululloh Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang orang yang tidak mengamalkan ilmunya. “Didatangkan seseorang pada hari kiamat kemudian dia dilemparkan ke neraka sehingga terurai ususnya dan dia berputar sebagaimana kedelai berputar pada penggilingan. Kemudian berkumpullah para penghuni neraka disekelilingnya dan berkata, “Wahai fulan, apa yang menimpamu? Bukankah kamu dulu menyuruh kamu untuk berbuat baik dan mencegah kami dari kemungkaran?” Kemudian orang tersebut berkata, “Dahulu aku menyuruh berbuat kebaikan tapi aku tidak melakukannya dan aku mencegah perbuatan munkar namun namun aku melakukannya” [HR. Bukhori dan Muslim dari Usamah din Zaid]

3.    Berdakwah/Mendakwahkan (Dakwah Ilallah Untuk Memperbaiki Ummat) dan berjihad
kewajiban kita setelah berilmu dan beramal adalah mendakwahi manusia agar kembali ke jalan Allah Ta’ala. Dengan ilmu dan amal shalih kita menyempurnakan diri kita sedangkan dengan dakwah terwujudlah perbaikan di tengah-tengah ummat. Maka dengan ketiga hal ini selamatlah seseorang dari kerugian sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala.
 “Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” [An Nahl: 125]  baligu anni walau ayat…..

 metode Rasulullah prioritas utama dalam dakwah ketika mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda, “Maka hendaklah hal pertama yang kamu sampaikan pada mereka adalah syahadat Laa ilaha Illallah (dalam riwayat lain, supaya mereka mentauhidkan Allah).” [HR. Bukhori dan Muslim]
 4.    Bersabar (Sabar, Kunci Akhir Kebahagiaan)

 “Dan sesungguhnya telah didustakan rsul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.” [Al An’aam: 34]
Sabar ada 3 keadaan :
1.      Sabar dalam menjalankan ketaatan pada Allah Ta’ala,
2.      Sabar dalam menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan
3.      Sabar terhadap takdir Allah yang terasa menyakitkan. Difitnah